Recent twitter entries...

Pages


 Inilah sejarah singkat salah satu band punk Jogja.PUNK Oi!Oi! DOM 65  
selamat menikmati

Soal sejarah singkat DOM 65, faktanya band ini berangkat dari CC Barmy Army awal tahun 1997, kemudian dibentuk resmi oleh Aray dan Adnan pada akhir 1997, formasi orisinil DOM 65 tahun itu :
Aray : Vocal
Adnan : Gitar
Celeng : Bass
Rabies : Drum
Dimulai dengan full album pertama "Greatest Pledge Articles", formasi DOM 65 mulai awal 2005 hingga sekarang adalah:
Imam Senoaji : Vocal & Gitar
Sesa Slaughter : Gitar
Adnan D Kusuma : Bass
Erwin Gusur: Drum & Perkusi
Sejak dieja D.O.M 65 hingga dicross menjadi DOM 65, aku ga pernah ngerti arti dan makna "DOM 65", mungkin hanya Aray dan Adnan yang ngerti. Ada yang pernah mengasumsikan menjadi "Daerah Operasi Militer tahun 1965" yang era reformasi sempat heboh, pernah juga dengan Oix diartikan menjadi "Disorder Of Mutation", terus 65 nya apaan? Ga nyambung juga to? atau mungkin biar ganas aja kaya "Sham 69, Combat 84, Condemned 84, Section 5". Sebaiknya arti DOM 65 ga usah dibahas aja, kami meyakini ini absurd bois.

2. Apa konsep musik DOM 65? dan siapa aja yang menjadi influence bagi kalian?

Konsep musik DOM 65 adalah Oi!, O besar i kecil dengan tanda seru dan garis bawah, tidak kurang tapi berlebihan. Influence abadi DOM 65: Cockney Rejects, Angelic Upstarts, Sham 69, Cock Sparrer, dan Blitz.

3. Bagaimana proses penciptaan lagu-lagu (siapa yang bikin lirik) dan arrancement musiknya? karena aku dengarkan arrancement lagu-lagu kalian begitu rumit, njlimet tapi terdengar kuuL dan tetep full of spirit; begitu juga dengan liriknya yang puitis banget.

Secara teknis, lagu dasar yang bikin aku atau Adnan, lirik lagu keseluruhan Adnan yang menulis, perihal tetek bengek aransemen aku dan gusur yang merancang, begitu bentuk dan susunan beat matang, giliran Sesa dan aku merancang komposisi gitar, hingga pada akhirnya Adnan yang memutuskan lagu itu layak atau tidak. Tapi teknis tersebut ga baku kok, tahun ini kalian bakalan dengar lagu bikinan sesa dan gusur.
Sebegitu rumit kah? njlimet? wow!!! apakah ga lebih baik kita anggap variatif aja, kami mengakui kuul bois, minus 65* celcius.
Full of spirit bagi DOM 65 hukumnya wajib, karena kita membawa semangat anak kampung yang ga kampungan, dan bagaimana semangat itu ada, semuanya adalah naluri yang harus dibangun.
Modal kami menulis lirik adalah tata bahasa yang wajar, kalau dianggap puitis banget rasane kok malah sentimentil ya? memang beberapa lagu berlirik sentimentil walau penyampaiannya kasar, adapula yang sebaliknya, penyampainnya sentimentil tetapi dibaliknya terdapat sikap yang kasar. Lirik bagi DOM 65 adalah pribadi band, kalian akan memahami bagaimana karakter kami ketika mengerti apa maksud dan pesan dari lirik tersebut. Dan bagaimana merancang lirik tersebut, tak ada muslihat lain selain merasakannya secara nyata, jujur bersikap, dan tentu saja kemauan untuk belajar mengakali dunia nyata ini.




4. Lirik-lirik lagu kalian lebih ke arah mana? sosial, politik, kritik, lingkungan, kehidupan sehari-hari atau love mungkin?

Tema lirik-lirik DOM 65 ga jauh beda dari para pendahulu kami, semuanya ya tentang dinamika kehidupan anak kampung Indonesia pada umumnya, dan anak kampung Jogja pada khusunya. Teori dasar ga muluk-muluk dalam memilih tema lirik, kami ga mau menjadi punkrock pemimpi, bicara tentang slogan yang ga kami ngerti, kamipun tidak mau mengumbar solusi menyesatkan ataupun janji-janji luhur, intinya adalah pemikiran yang sederhana, budaya cerdas, dan gaya hidup cerdik.
Soal arah sebaiknya kalian yang memutuskan, segala masalah akan sosial, politik, kritik, lingkungan, kehidupan sehari-hari, atau bahkan love yang riskan & sentimentil, kami rasa ada dalam setiap lagu-lagu kami. Tapi kalau bicara gaya penulisan, kami menganggap gaya penulisan kami adalah “Streetpunk”.

5. Kapan nich mo kembali ngrekam materi-materi baru kalian? Ada rencana ngeluarin album lagi?

2 tahun ini kita dikit demi sedikit memperbaiki kekurangan “Greatest Pledge Articles”, dan setelah berkali-kali mengumbar janji kepada para bestfriend, Desember ini kita serius mulai masuk studio rekaman, mungkin beberapa bestfriend sudah bosan mendengar, tapi kami pastikan awal tahun besok kita rilis album baru. Materi ga jauh beda, Cuma komposisi yang kami rancang agak beda, lebih ambyar atau ambyar banget, kalian yang memutuskan besok. OK

6. Pendapat kalian tentang :
-Indonesia?
-Zine DIY?
-Distro?
-Vegan?
-Red Skin?
-Bonehead?

-Indonesia
Akan tetap seru apabila tidak ada hukuman cambuk bagi yang mendengarkan atau memainkan musik rock, punkrock tentunya, makanya jangan salah pilih, biarpun kondisi negara amburadul, kebudayaan orisinil kita belum terlampau hilang, dan jangan salah mengimport tentunya.
-Zine DIY
Zine merupakan media cetak alternatif yang paling “aman”, entah dengan embel-embel DIY atau tidak, bagi kami itu sama saja, karena fungsi zine itu sendirilah yang paling penting. Bagaimanapun juga segala informasi akan perkembangan scene ini yang paling akurat cuma bisa kita dapatkan lewat zine lokal, sayang zine lokal kita umurnya selalu pendek, dikenal belum tapi para team produksi dah keburu bangkrut. Mungkin sebaiknya para penerbit zine tidak menutup diri untuk melakukan kerja sama dengan instansi-instansi tertentu, terutama menyangkut produksi yang memakan banyak biaya, selama hubungan kerjasama itu tidak membatasi materi zine, kenapa tidak, plus skala promosi yang harus lebih luas, mumpung banyak fasilitas-fasilitas praktis untuk melakukan hard promo, internet contohnya.
-Distro
Keberadaan distro sangat membantu distribusi produk-produk lokal, mulai dari kaset, CD, sampai pernak-pernik merchandise, semakin banyak distro semakin mengurangi ketergantungan terhadap toko-toko yang mewajibkan label pajak pada produk, walau mungkin membeli label pajak tidaklah mahal, tapi siapa yang perduli bukan?
-Vegan
Soal penolakan terhadap segala bentuk eksploitasi binatang mungkin kami bisa sepaham, tetapi penolakan untuk mengkonsumsi hewan sebagai makanan nampaknya tidak bisa kami terapkan, soalnya kita cenderung karnifora, apalagi penolakan mengkonsumsi hewan sebagai aksesoris, waduh, aku penggemar jaket kulit je, maklum, tuntutan rocker bois.
-Red Skin
Populasi dan pergerakan golongan mereka di Indonesia jarang kita temui, belum aja mungkin.
-Bonehead
Kita bakalan berurusan dengan golongan mereka ketika berada diluar negeri saja, saolnya tampang-tampang semacam kita ini adalah target iseng mereka.


7. Lama banget ga liat kalian manggung, sampe dulu aku pernah ke Jogja hanya untuk melihat perform kalian, tapi kecewa karena ternyata kalian tidak bisa maen. Mmm...mungkin ada kesibukan lain masing-masing personil selain nge-band?

Jangan kecewa bois, kalau nonton malah ada kemungkinan lebih kecewa, hehe DOM 65 is real faker. Kalau ditanya soal kesibukan, berarti kita membahas permasalahan yang juga dialami oleh band-band streetpunk diseluruh dunia, kenapa rata-rata kami tidak produktif? ya tidak lain karena kondisi yang mengharuskan kita untuk bekerja dan menyita waktu. Band ini masih harus disubsidi oleh personilnya, mungkin apabila band ini sanggup mensubsidi personilnya, banyak kemungkinan menjadi lebih produktif, dan waktu untuk berada diatas panggung pun lebih banyak.
Soal pekerjaan, Gusur sekarang gabung di Sono Seni Assembles, Adnan jadi produser di Morisland Records, Sesa tetap jadi freelance Alcohol Tester, dan aku sendiri bekerja di ARN kantor konsultan.

8. Pernah ada pengalaman unik waktu manggung ato gigs yang paling berkesan?

Manggung paling edan adalah Ruck N Raw di Oasis Cafe Jakarta tahun lalu, kami berangkat dengan mobil full lapen 50 liter, gara-gara mobil berkali-kali macet dan acara kehabisan bahan bakar di Cirebon, kita nyampe Jakarta 26 jam dari Jogja, bangsat, begitu turun mobil selang 1 jam sudah harus main, uggghhhh, badan dah ringsek ditambah atmosfir anak-anak Jakarta yang gawat!!!, headbange, singalong, stage diving, miras, ulur tarik, dan tentu saja sound yang bagus. Bagi DOM 65, event tersebut adalah penutupan tour Greatest Pledge Articles paling perfect, rasa capeknya harus dibarengi juga dengan cuti hampir 6 bulan. Fiuh.

9. Menurut kalian bagaimana melihat fenomena yang terjadi belakangan ini tentang Pembajakan kaset/CD lokal untuk kepentingan profit?

Kebetulan yang sering dibajak adalah band-band kelas mainstream, kita belum begitu perduli sih, itung-itung mensejahterkan para pengecer tingkat bawah, lagipula profit dari penjualan kaset/CD kan ga seberapa bagi para band kelas mayor label, dibandingkan bayaran mereka manggung, apalagi tour besar, tetapi sebagai sesama orang yang ngeband, kita ngerti banget seberapa pusing kepala mereka, cuma kita yang diluar ruang mereka mending memperhatikan aja, toh kita belum ada urusan.
Pembajakan itu menyebalkan, merugikan, tetapi prakteknya tidak meresahkan masyarakat. Masyarakat umum sudah menjadikan konsumsi produk bajakan sebagai budaya, masyarakat umum merasa menjadi pihak yang diuntungkan, walau para produsen produk bajakanlah yang sedang mandi uang. Pihak artist, manajemen artist hingga pemerintah pun dibikin tak berkutik, kebudayan ini sudah melekat erat karena faktor ekonomi tentunya.
Menyadari problema tersebut bagi kami sebagai punkrockers tidaklah terlalu membuat pusing, mau dilawan atau diakali juga ujung-ujungnya sama, bukannya pesimis lho, ketimbang harus paranoid, entar malah mandul karya lagi, mending kalau mau rilis ya rilis aja, kalau emang musik kita ga populist, toh ga bakal ada tukang bajak yang minat, kita jadiin tolak ukur aja, seberapa diterimannya musik kita dimasyarakat,
Cuma kita yang berangkat dari komunitas yang cerdas, janganlah ikut-ikutan membajak, apalagi produk dari dalam komunitas sendiri, sense of business murahan seperti itu pastilah akan membuat resah lingkungan yang kecil ini.

10. Oye, segini aja ngobrol-ngobrolnya, makasih banyak-nyak buat waktu dan jawabannya, ada pesen ato lastword for "FOR TOMORROW" reader's?

Olrit, trims juga bois.
Buat “FOR TOMORROW” readers, DRINK LIKE HELL!!! From Jogjakarta greatest asshole streetpunk band.

SEPEDA MASUK dalam DUNIAKU ???

0
 Waktu saya duduk dibangku SMA seperti sekarang ini saya bertemu dengan beberapa teman yang sangat berpengaruh pada duniaku ini.  Saat itu dia membawa sepeda disekolahan dan dalam hati saya ingin meniru dia. Lama kelamaan saya mulai menumpulkan uang, membeli onderdil, dan merangkai sendiri sepeda yang saya punyai sekarang ini. Dan sampai sekarang banyak teman temanku yang membuat sepeda seperti saya. Dengan media komunikasi yang canggih sepeda ini menjadi tren pada kalangan masyarak terutama daerah kita Jogjakarta sekarang ini yaitu FIXED GEAR.

Singles

0
a status of full freedom,
not a terrible fate,


status away from disobedience,
since Saturday night stay alone,


Singles people say outdated,
but for me the serenity singles,


Singles are not thugs,
Singles are not losers,




Singles is just CREATURES GOD COUPLE STILL HAS NOT GIVEN !!

MahaBhakti

0
      Saya adalah siswa kelas X MAN Yogyakarta 1.Siswa kelas X di MAN 1 wajib mengikuti kegiatan mahabhakti. Pada 21 April ini kami disibukkan untuk berangkat menuju bumi perkemahan yang sudah disiapkan oleh panitia.Truk-truk besar pun mulai berdatangan disekolah menandakan kami siap diangkut, haha seperti "anak punk" aja yang senangnya ngompreng truk bila melihat acara yang jauh. Hampir 2 jam perjalanan kami sampai disebuah lapangan yang entah dimana tempatnya. Kemudian turun dari turk kami disuruh berjalan untuk mencapai tempat perkemahannya. Setelah berjalan cukup jauh dan kami mulai kelelahan akhirnya sampai juga ditempat perkemahannya, terlihat begitu besar dan menyeramkan kayaknya. bersambung